MTsN 2 Pesawaran (Humas) – Tim audit dari Lembaga Penjaminan Kualitas dan Reformasi Administrasi (LPKRA) Satuan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPARI) melaksanakan audit di MTsN 2 Pesawaran pada hari Selasa, 1 Oktober 2024. Audit ini merupakan bagian dari upaya Kementerian PPPARI dalam memastikan kualitas layanan pendidikan serta perlindungan anak di lingkungan madrasah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Siti Wulandari Poerwantini, S.Psi dari Kementerian PPPA RI beserta Tim, Drg. Titik Suarni, M.Kes, Kepala Bidang Tumbuh Kembang Anak dari Dinas PPPA Provinsi Lampung, Yan Khairul, S.Kom., Ketua Tim Kelembagaan Pembinaan Pendidikan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Sri Winarti, S.E., M.M., Pengawas Perempuan dan Perlindungan Anak P3AP2KB Provinsi Lampung, Dhian Prasetyo, Pengadministrasian Pengangkatan dan Pengakuan Anak, Maesuri, S.E., M.M., Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Pesawaran, serta Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran.
Kegiatan ini dimulai dengan penyambutan meriah oleh Drumband Surya Bahana MTsN 2 Pesawaran, yang menarik perhatian dan memberikan semangat kepada seluruh hadirin. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembukaan tari Sigegh Pengunten, sebuah tari tradisional khas Lampung yang mengandung makna penghormatan dan penyambutan tamu kehormatan.
Suasana acara semakin khidmat dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang diikuti oleh pembacaan doa sebagai wujud rasa syukur dan harapan atas kelancaran acara. Drama musikal PIK-R yang dipersembahkan oleh siswa-siswi MTsN 2 Pesawaran menampilkan pesan moral tentang pentingnya perlindungan anak dan remaja, mengundang apresiasi dari para tamu undangan.
Sambutan dari Siti Wulandari Poerwantini, S.Psi menjadi salah satu momen kunci dalam acara ini. Dalam sambutannya, Siti Wulandari menyampaikan pentingnya penilaian LPKRA sebagai alat untuk mengukur sejauh mana sekolah mampu memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi anak-anak. “Sekolah ramah anak bukan hanya tentang fasilitas fisik, tapi juga bagaimana kita membangun lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung hak-hak anak,” ungkapnya.
Dalam proses audit, tim memeriksa berbagai aspek penting seperti Kelembagaan, Partisipasi Anak, Program Layanan Anak, Orang Tua/Keluarga dan Masyarakat, Advokasi Penerbitan buku/KIE atau Hasil Penelitian dan Kerjasama Layanan, Instrumen Kepuasan Penerima Layanan, dan Pelaksanaan Layanan.
Selain audit dokumen, tim juga melakukan wawancara dengan para guru, siswa, serta staf tata usaha untuk mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai pelaksanaan program-program yang ada. Audit ini diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi untuk perbaikan layanan pendidikan ke depan.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan tim audit LPKRA Kementerian PPPARI dan berharap hasil dari audit ini dapat membantu kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi peserta didik serta memajukan madrasah dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan serta memastikan bahwa hak-hak anak terpenuhi dengan baik dalam setiap aspek pendidikan di madrasah ini,” ujar Saripudin selaku Kepala Madrasah.
Penilaian LPKRA ini menjadi langkah penting bagi MTsN 2 Pesawaran untuk terus meningkatkan kualitasnya sebagai lembaga pendidikan yang ramah anak. Diharapkan, hasil penilaian ini dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Pesawaran dan Provinsi Lampung untuk semakin memperhatikan hak-hak anak di lingkungan pendidikan.
Acara ditutup dengan penampilan spektakuler Tari Saman dari para siswi MTsN 2 Pesawaran. Tari tradisional ini menjadi simbol kebersamaan, kekompakan, dan kerja sama yang diharapkan dapat terus terjaga dalam upaya mewujudkan sekolah yang ramah anak. (Rosa/Nisa)